Analisis Perbedaan Hasil dan Pendapatan Usaha Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) antara Penggunaan Bran dengan Tepung Jagung (Studi Kasus di Kecamatan Limpung Kabupaten Batang)
Abstract
Budidaya jamur dapat dilakukan dengan mudah dan murah karena kandungan komponennya banyak menggunakan limbah, misalkan serbuk kayu dari bekas gergaji dan nutrisi. Penelitian Bertujuan untuk mengetahui Perbedaan pendapatanbudidaya jamur tiram antara penggunaan nutrisi dedak dengan tepung jagung. Metode penelitian ini adalah deskriptif analisis. dengan menggunakan analisis biaya dan pendapatan, analisis kelayakan menggunakan RCR, BEP dan ROI dan Analitik SPSS independent sample t-test. Berdasarkan hasil analisis data, biaya produksi pada media nutrisi tepung jagung adalah Rp 7.381.259,4 lebih besar dari media nutrisi dedak yaitu sebesar Rp 6.272.180,23. pendapatan dengan media nutrisi tepung jagung sebesar Rp. 10.239.000,0 media nutrisi dedak sebesar Rp. 8.418.823,53. Nilai RCR nutrisi tepung jagung sebesar 1,39 dan nutrisi dedak sebesar 1,34, BEPq tepung jagung sebesar 922,66 sedangkan riilnya 1.279,9 kg. BEP (produksi) dedak sebesar 784,02 sedangkan riilnya 1.052,35 kg. BEP Rp (harga) tepung jagung Rp. 5.767,17/kg dan BEP Rp Dedak Rp 5.960,15 /kg sedangkan harga riilny adalah Rp 8.000,-. Nilai ROI sebesar media nutrisi tepung jagung sebesar 0,39% sedangkan media nutrisi dedak sebesar 0,34%.
Kata kunci : Jamur Tiram,pendapatan, kelayakan usaha.
Full Text:
PDFReferences
Alex, S. M. 2011. Untung Besar Budi Daya Aneka Jamur. Pustaka Baru Press, Yogyakarta.
Karim, Abdul. 2010. Karakteristik pertumbuhan dan produksi jamur Tiram Putih. Skripsi, Jurusan Budidaya Pertanian Faperta Universitas, Riau.
Mubyarto, 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian, Edisi 3, LP3ES, Jakarta Nicholson. 2001. Teori Ekonomi Mikro Prinsip Dasar dan Pengembangannya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Piryadi, Triono Untung. 2013. Bisnis Jamur Tiram. Agromedia Pustaka. Jakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.31941/biofarm.v15i1.1102
Refbacks
- There are currently no refbacks.