Pengaruh Empat Minyak Atsiri terhadap Jamur Agens Pengendali Hayati

wahyu febriyono, Heru Adi Djatmiko

Abstract


Kehilangan hasil akibat OPT diperkirakan mencapai 40 – 55 %, bahkan dapat menyebabkan gagal panen. Penggunaan jamur agens pengendali hayati dan penggunaan minyak atsiri adalah alternatif dalam pengendalian OPT. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk 1) mengkaji pengaruh minyak atsiri terhadap jamur agens pengendali hayati, 2) mengetahui konsentrasi minyak cengkeh, serai wangi, temulawak dan nilam yang aman untuk pengendalian, 3) mendapatkan jamur non target tahan aplikasi pestisida nabati berbahan aktif minyak cengkeh, serai wangi, temulawak, dan nilam. Konsentrasi minyak atsiri yang diuji adalah 0,04, 0,2, 1, dan 5%. Sebagai pembanding adalah air, pelarut (isopropil alkohol, minyak tanah, dan tween 20), dan fungisida (mankozeb 45%). Jamur agens pengendali hayati yang digunakan adalah Trichoderma spp, Verticilium spp, Beauveria bassiana, dan Cordyceps sp. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah penampakan secara visual (warna, miselium aerial), diameter koloni, berat kering miselium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri bersifat racun terhadap jamur agens pengendali hayati. Konsentrasi yang relatif aman untuk pengendalian adalah konsentrasi 0,04%. Jamur Trichoderma spp. lebih kompatibel terhadap aplikasi minyak atsiri.

 

Kata Kunci : pengendalian hayati, minyak atsiri, pestisida nabati.

Full Text:

PDF

References


Alexopoulos, C.J., C.W. Mims. and M. Blackwell. 1996. Introductory of Mycology 4Th Editions. John Wiley and Sons, Inc. New York. 215-257 p.

Adriyani, R. 2006. Usaha Pengendalian Pencemaran Lingkungan Akibat Penggunaan Pestisida Pertanian. Jurnal Kesehatan Lingkungan 3 (1)

Armando, R. 2009. Memproduksi 15 Minyak atsiri Berkualitas. Penebar Swadaya. Jakarta. 115 hal.

Balfas, R. 2008. Potensi Minyak Daun Cengkeh Sebagai Pengendali Planococcus minor (mask.) (Pseudococcidae; Homoptera) pada Tanaman Lada. Bul. Littro. Vol. XIX (1) 78 - 85

Dinas Pertanian Propinsi DIY. 2005. Manfaat Beauveria bassiana dalam Pengendalian WBC (On-line). http://distan.jogjaprov.go.id/manfaat-beauveria-bassiana-dalam-pengendalian-wbc/ diakses tanggal 20 September 2019.

Domsch, K.H., W. Goms, and T.H.Anderson. 1993. Compendium of Soil Fungi. IHW. Verlag. Netherlands. 325-328 p.

Klik Dokter. 2008. Pentingnya Kebersihan Tangan, Mikroorganisme vs Antiseptik (On-line). http://www.klikdokter.com/ads1/sponsor/read/2010/08/16/3/25/mikroorganisme-vs-antiseptic. diakses tanggal 20 September 2019.

Haryanto, T.A.D. dan P. Hidayat. 1991. Bioassay Ekstrak Akar Tumbuhan Acanthus illicifolius Linn terhadap Pertumbuhan Bakteri Pseudomonas solanacearum E.F.Smith. Laporan Penelitian. Fakultas Pertanian, Universitas Jendral Soedirman. Purwokerto (Tidak dipublikasikan).

Idris, H.A.H., S.E. Sumantri, dan A. Wirdha. 1997. Pengaruh Minyak Cengkeh terhadap Pseudomonas solanacearum di Pembibitan Tembakau. Prosiding Kongres Nasional XIV dan Seminar Ilmiah. Perhimpunan Fitopatologi Indonesia. Palembang. 477 – 480 hal.

Kartasapoetra, G. 1992. Budidaya Tanaman Berkasiat Obat. P.T. Rineka Cipta. Jakarta. 135 hal.

Mangun, H. M. S. 2005. Nilam. Penebar Swadaya. Jakarta. 84 hal.

Manohara, D. dan R. Noveriza. 1999. Potensi Tanaman Rempah dan Obat Sebagai Pengendali Jamur Phythopthora capsici. Prosiding Forum Komunikasi Ilmiah Pemanfaatan Pestisida Nabati. Bogor 9 – 10 Nopember 1999.

Manoi, F. 2009. Perkembangan Teknologi Pengolahan dan Penggunaan Minyak Nilam Serta Pemanfaatan Limbahnya (Online). https://docplayer.info/46232861-Perkembangan-teknologi-pengolahan-dan-penggunaan-minyak-nilam-serta-pemanfaatan-limbahnya .html diakses tanggal 20 September 2019.

Nasrun dan Nuryani. 2007. Penyakit Layu Bakteri pada Nilam dan Stretegi Pengendaliannya. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor (On-line). https://anekaplanta.wordpress.com/2009/01/27/penyakit-layu-bakteri-pada-nilam-dan-strategi-pengendaliannya/ diakses tanggal 20 September 2019.

Prayogo, Y. dan Suharsono. 2005. Optimalisasi Pengendalian Hama Pengisap Polong Kedelai (Riptortus linearis) dengan Cendawan Entomopatogen Verticillium lecanii. Jurnal Litbang Pertanian 24 (4).

Prawirosukarto S., A Susanto., R Y Purba & B. Drajat, 2008. Teknologi Pengendalian Hama dan Penyakit pada Kelapa Sawit : Siap Pakai dan Ramah Lingkungan. Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medan. Sumatera Utara.

Rahmawati N., Edhy Sudjarwo dan Eko Widodo. 2014. Uji aktivitas antibakteri ekstrak herbal terhadap bakteri Escherichia coli. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (3): 24 – 31.

Purnomowati, S. 2012. Khasiat Temu Lawak Tinjauan literatur tahun 1980 -1997. https://bingkaimedia.com/web/lokasi-hunting/khasiat-temu-lawak/ (on line) diakses tanggal 20 September 2019.

Soesanto, L. 2008. Pengantar Pengendalian Hayati Penyakit Tanaman. Rajawali Press. Jakarta. 573 hal.

Supriadi. 2006. Analisis Risiko Agens Hayati Untuk Pengendalian Patogen pada Tanaman (On-line) https://docplayer.info/29701367-Analisis-risiko-agens-hayati-untuk-pengendalian-patogen-pada-tanaman-supriadi.html diakses tanggal 20 September 2019.

Tombe, M., Sukamto, Zulhisnain dan E. Taufiq. 1999. Pengaruh Produk Cengkeh Terhadap Populasi Mikroba Tanah dan Intensitas Serangan Fusarium oxysporum f.sp. vanilae. Prosiding Forum Komunikasi Ilmiah Pemanfaetan Pestisida Nabati. Bogor 9 – 10 Nopember 1999.

Trizelia & Nurdin F. 2010. Virulence of Entomopathogenic Fungus Beauveria bassiana isolates to Crocidolomia pavonana F (Lepidoptera: Crambidae) Jurnal Agrivita 32(3): 254-260.

Wahyono, T. E. dan T. Nurbetti. 2007. Uji Patogenisitas Agen Hayati Beauveria bassiana DAN Metarhizium anisopliae Terhadap Ulat Serendang (Xystrocera festiva) (On-line). http://203.190.37.42/publikasi/bt121078.pdf diakses tanggal 20 September 2019.

Wardani, S. 2009. Uji Aktivitas Minyak Atsiri Daun dan Batang Serai (Andropogon nardus L) Sebagai Obat Nyamuk Elektrik Terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta




DOI: http://dx.doi.org/10.31941/biofarm.v15i2.1195

Refbacks

  • There are currently no refbacks.