Pengaruh Panjang Entres terhadap Keberhasilan Sambung Pucuk Alpukat (Persea americana Mill)

Desi Ratna Sari, Nana Ariska, Hendri Sahputra

Abstract


Beragamnya hasil produksi dan kualitas buah alpukat dapat diperbaiki dengan metode penyambungan. Penyambungan merupakan kegiatan untuk menggabungkan dua atau lebih sifat unggul dalam satu tanaman. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh berbagai panjang entres terhadap keberhasilan penyambungan tanaman alpukat. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan lima perlakuan panjang entres, yaitu 3 cm, 6 cm, 9 cm, 12 cm, dan 15 cm. Setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali dan setiap perlakuan terdiri atas lima tanaman; sehingga jumlah totalnya sebanyak 125 tanaman. Pengamatan dilakukan pada perubahan persentase sambung hidup, jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, dan diameter batang atas. Berbagai panjang entres tidak memberikan pengaruh yang nyata pada perubahan persentase sambung hidup, panjang tunas terpanjang, jumlah daun, dan diameter batang  atas tetapi  berpengaruh  nyata  pada  peubah  jumlah  tunas.  Perlakuan P5 cm memberikan hasil tertinggi untuk jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun dan diameter batang atas, sedangkan untuk persentase hidup perlakuan 4 cm, memberikan hasil tertinggi yaitu 100%. Perlakuan P1 cm adalah perlakuan yang memberikan pengaruh yang rendah pada persentase sambung hidup (yaitu 96%), perubahan jumlah tunas, panjang tunas, serta diameter batang atas pada berbagai umur tanaman alpukat.

Full Text:

PDF

References


Abidin, Z. 1994. Dasar-Dasar Pengeta- huan tentang Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa. Bandung .

Fahn, A. l995. Anatomi Tumbuhan. PT Gramedia. Jakarta.

Fuller, H. J. 2005. College Botany.Henry Holt and Co. New York.

Gardner, F. D, R. Brenet P. Roger, dan L. Mitchell. 2001. Fisiologi Tum- buhan Budidaya. Terjemahan Herawati S. Universitas Indonesia. Press. Jakarta.

Hartmann H. T. and D. E. Kessler. 2002. Plant propagation principle and practices. 7th ed. Prentice Hall, Englewood Cliffs. New York.

Irwanto. 2003. Biologi. Alih Bahasa: Wasmen Manalu. Erlangga. Jakarta.

Jumin, H. D. 2004. Dasar-Dasar Agronomi. Rajawali Press. Jakarta.

Lakitan, B. 2001. Fisiologi Pertumbu- han dan Perkembangan Tanaman. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Kemal, Prihatman. 2000. Alpukat/ alvocado. Sistim Informasi Mana- jemen Pembangunan di Perdesaan. BAPPENAS. Jakarta

Mansyur. 2010. Kontribusi Buah- Buahan Indonesia.Media Data Riset. Jakarta

Mathius, T.N, Lukman dan A. Purwito. 2007. Kompatibilitas Sambung Mikro Cinchona ledgeriana dengan C. succirubra Berdasarkan Anatomi dan Elektroforesis SDSPAGE Protein Daerah Pertautan. Menara Perkebunan. 75(2):56-69.

Parsaulian T, Putu D, B, dan Patriani. Pengaruh Panjang Entres terhadap Keberhasilan Sambung Pucuk Tana- man Jambu Air. Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian. Vol. 1, No. 1:1-9.

Salisbury, F.B. dan C.W. Ross, 1995. Fisiologi Tumbuhan, Jilid 3. Penerbit ITB. Bandung.

Setiawan, W. 2009. Jaringan Tumbu- han. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Sunarjono, H. 2003. Ilmu Produksi Tanaman Buah-buahan. Sinar Baru. Bandung.




DOI: http://dx.doi.org/10.31941/biofarm.v19i2.3594

Refbacks

  • There are currently no refbacks.