Pengaruh Umur Panen dan Lama Penyulingan terhadap Hasil Minyak Atsiri Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L.)

Mukhammad Yafik Khusna, Pudjiati Syarif

Abstract


Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L.) merupakan tanaman golongan rumput-rumputan yang mempunyai nilai ekonomi karena kandungan minyak atsirinya. Penelitian bertujuan mengetahui Pengaruh Umur Panen dan Lama Penyulingan terhadap hasil Minyak Atsiri Sereh Wangi. Percobaan dilaksanakan di PTPN IX Siluwok Subah Kab. Batang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL. Faktor pertama Umur Panen terdiri atas (U1 Umur 3 bulan, U2 Umur 4 bulan, U3 Umur 5 bulan) faktor kedua Lama Penyulingan (P1 4 jam, P2 5 jam, P3 6 jam ). Variabel yang diamati meliputi tingkat kekentalan, warna, aroma, rendemen, bobot jenis, kelarutan dalam alkohol 70%, kadar sitral, kebutuhan air untuk uap dan bahan bakar. Hasil penelitian menunjukan Umur Panen berpengaruh sangat nyata terhadap variabel warna, bobot jenis dan kelarutan dalam alkohol 70%. Hasil paling baik yaitu umur panen 3 bulan (U1). Lama Penyulingan berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat kekentalan, kebutuhan air untuk uap, bahan bakar dan berbeda nyata pada variabel aroma, rendemen dan kadar sitral. Lama Penyulingan paling efisien adalah lama penyulingan 5 jam (P2). Interaksi antara Umur Panen dan Lama Penyulingan menunjukkan hasil berbeda sangat nyata pada variabel tingkat kekentalan, warna, rendemen, bobot jenis, kelarutan dalam alkohol 70% dan kadar sitral dan berbeda nyata pada variabel aroma, kebutuhan air untuk uap dan bahan bakar. Interaksi terbaik yaitu umur panen 3 bulan dan lama penyulingan 5 jam (U1P2).

Kata kunci: sereh wangi, umur panen, lama penyulingan


Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Ambarwati R.A. 2011 Deteksi Adanya Pemalsuan Minyak Sereh Dengan Menguji Putaran Optik Menggunakan Polarimeter Tipe Atago 2l (diakses tanggal 15 Desember 2016 eprints.undip.ac.id/32142/1/R._AJENG _ AMBARWATI.pdf).

Anantyo D.T. 2009. Efek Minyak Atsiri dari Bawang Putih Terhadap Persentase Jumlah Neutrofil Tikus Wistar yang Diberi Diet Kuning Telur. Skripsi. Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang. http://eprints.undip.ac.id/7592/.

Ariyanti E.S dan Agus M. 2010. Otomasasi Pengukuran Koefisien Viskositas Zat Cair Menggunakan Gelombang Ultrasonik. Jurnal Neutrino. vol 2. No 2.

BSN. 2006. Spesifikasi Persyaratan Mutu Minyak Nilam.

Daryono E.D dan Isnaini A. 2014. Ekstraksi Minyak Atsiri Pada Tanaman Kemangi Dengan Pelarut Heksana. Jurnal Teknik Kimia Vol.9. No.1.

Ginting S.2004. Pengaruh Lama Penyulingan Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Atsiri Daun Sereh Wangi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

Guenther, E., (1987), Minyak Atsiri (Jilid I) terjemahan S.Ketaren. Penerbit Universitas Indonesia: Jakarta.

Harris, R, 1987. Tanaman Minyak Atsiri, Penebar Swadaya. Jakarta. 1994; 4 Jaelani A. 2014. Pengaruh Pelarut dan Bagian Tanaman Terhadap Kualitas dan Kuantitas Minyak Atsiri Nilam (Pogostemon cablin Benth). Skripsi Fakultas Pertanian. Universitas Pekalongan. Tidak Dipublikasikan.

Ketaren S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. PN.Balai Pustaka.

Mansur, M dan Laksamanaharja 1987. Plasma Nutfah Sereh Wangi. Edisi khusus Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Vol 3 (1): 38-46.

Novalny, D. 2006. Pengaruh Ukuran Rajangan dan Lama PenyulinganTerhadap Rendemen dan Karakteristik Minyak Sirih (Piper betle). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. https://core.ac.uk/download/ pdf/32339867.pdf.

Noviarso, C. 2003. Pengaruh Umu Panen dan Masa Simpan Buah Sukun (Artocarpus altilis) Terhadap Kualitas Tepung sukun Yang Dihasilkan. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. http://repository.ipb.ac.id/ bitstream/handle/123456789/18296/F0 3cno.pdf.

Nuryanti. 2011. Pengaruh Lama Penyulingan Terhadap Rendemen Minyak Kemangi yang Dihasilkan Dengan Metode Destilasi. Tugas Akhir Univrsitas Diponegoro Semarang.

Richards, W. F. Perfumer's Hand Book and Catalog, New York:Fritzsche Brother Inc (1944).

Rosman R. 2012. Kesesuaian lahan dan iklim tanamanserai wangi. Bunga Rampai Inovasi Tanaman Atsiri Indonesia. Badan Litbang Pertanian. Kementerian Pertanian. Jakarta. pp. 65-70.

Santoso H.B.1992. Sereh Wangi Bertanam dan Penyulingan. KANISIUS, Yogyakarta.

Sari D.I dan Chairul. 2005. Penentuan Waktu Penyulingan dari Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L) Untuk Memperoleh Kadar Maksimal Minyak Atsiri. Media Litbang Kesehatan Vol XV Nomor 4. Th. 2005.

Sastrohamidjojo. H. 2004. Minyak Atsiri. Gadjah Mada University Press Yogyakarta.

Sebayang E.P. 2011. Pengendalian Mutu Minyak Atsiri Sereh Wangi (Citronella oil) di UKM Sari Murni (diakses tanggal 20 Desember 2016, http://eprints.uns.ac.id/502/1/2/206971 411201101111.pdf).

Suryani. H dan Muhartini. S. 2013. Pertumbuhan, Hasil dan Mutu Minyak Atsiri 16 Aksesi Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Dipanen pada Umur yang Berbeda. (diakses pada 10 juli 2017 https://journal.ugm.ac.id/index.php/jbp/

article/viewFile/1384/pdf_18).

Wartini. N.M.2007. Komparasi Metode Separasi dan Pengaruh Curing Terhadap Komposisi Senyawa Dalam Ekstrak Flavour Daun Salam (Eugemia Polyantha Wight). Desertasi tidak dipublikasikan. Program Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.




DOI: http://dx.doi.org/10.31941/biofarm.v14i2.795

Refbacks

  • There are currently no refbacks.