Studi Kajian Kandungan Bahan

sujarwo sujarwo, Vita Nur Latif, Ardiana Priharwanti

Abstract


Supervision of food safety in Pekalongan City in 2010-2012 showed that 6.27% of food contained hazardous food additives. Dangerous food additives most often used by the small industry / home food industry is from the type of preservative (Formal and Borax) and types of textile dyes (Rhodamin B and MethanylYellow). According to Permenkes RI No. 33 of 2012, the four chemicals are prohibited from being used in food products because they are harmful to health. The design of this study is a descriptive study in the form of a case study of the results of food safety surveillance activities in Pekalongan City in 2018-2019. The results of this study identified that the types of food most often found to contain food additives, dangerous preservatives (formalin and borax) were yellow noodles; meatball, indil and cilok; terinasi (Teri Medan); and Otak-otak. The types of food that were most often found to contain food additives harmful dyes (Rhodamin B and Methanil yellow) were red krupuk useg; pudding; powdered seasoning; and yellow krupuk useg.

Key words: food safety, type of food, dangerous food additives.

 

ABSTRAK

Pengawasan keamanan pangan di Kota Pekalongan tahun 2010-2012 menunjukan hasil 6,27% pangan mengandung bahan tambahan pangan (BTP) berbahaya. BTP berbahaya paling sering digunakan oleh industri kecil/ industri rumah tangga pangan adalah dari jenis pengawet (Formalindan Boraks) dan jenis pewarna tekstil (Rhodamin B dan MethanylYellow). Menurut Permenkes RI No. 33 Tahun 2012, keempat bahan kimia tersebut dilarang penggunaannya dalam produk pangan karena berbahaya bagi kesehatan. Disain penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang berupa studi kasus hasil kegiatan pengawasan keamanan pangan di Kota pekalongan tahun 2018-2019. Hasil  penelitian ini teridentifikasi jenis pangan paling sering diketemukan mengandung BTP berbahaya pengawet (formalin dan boraks) adalah jenis mie kuning; bakso, indil dan cilok; terinasi (teri Medan); dan otak-otak. Jenis pangan paling sering diketemukan mengandung BTP berbahaya pewarna (Rhodamin B dan Methanil yellow) adalah jenis krupuk useg merah; puding; bumbu bubuk; dan krupuk useg kuning.

Kata Kuci : keamanan pangan, Jenis pangan, bahan tambahan pangan (BTP) berbahaya


Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Anggiarini, N.A.,L. Hanim, dan U. Ma’ruf. 2018. Studi Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah Daerah Terkait Bahan Tambahan Pangan Pada Jajanan AnakSekolah Menurut Permenkes No. 033 Tahun 2012 di Kabupaten Jepara. Semarang. Jurnal Hukum Khaira Ummah Volume 13 (1), Maret 2018 : 215 – 228. (online). Diunduh tanggal 26 September 2018. http://jurnal.unissula.ac.id

Anggrahini, S. 2015. Kemanan Pangan. Jakarta. PT Kasinus

Athaya, Z. R., E. Elmatris, dan H. Kadri. 2015. Identifikasi Boraks pada Cincau Hitam yang Diproduksi Beberapa Produsen Cincau Hitam di Kota Padang. Padang. Jurnal Kesehatan Andalas Volume 3 (1), Tahun 2015: 37-40 . Diunduh tanggal 10 Agustus 2020. http://jurnal.fk.unand.ac.id

BPOM di Semarang. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Penyuluh Keamanan Pangan Tahun 2017. Semarang. BPSDM Prov Jateng.

BPOM di Semarang. 2019. Laporan Tahunan BPOM di Semarang Tahun 2018. Badan Pengamanan Obat dan Makanan Republik Indonesia. https://pom.go.id, diakes tanggal 02 Februari 2020.

Chaudhur. 2015. Food Safety: A Public Health Priority. Indian Journal of Public Health, Volume 59, Issue 2, April-June, 2015. Diunduh tanggal 05 Februari 2020. http://www.ijph.in.

Dinkes Kota Pekalongan. 2011. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2010. Dinas Kesehatan Kota Pekalongan

Dinkes Kota Pekalongan. 2012. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2011. Dinas Kesehatan Kota Pekalongan

Dinkes Kota Pekalongan. 2013. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2012. Dinas Kesehatan Kota Pekalongan

Estiasih, T., W.D.R Putri, dan E. Widyastuti. 2015. Komponen Minor dan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta. PT.Bumi Aksara

Handayani, S, dan H. Hartono. 2016.Hubungan PengetahuanGuru dan PengelolaKantinTentang Gizi BTP, TerhadapPenggunaan BTP Beresikopada Makanan Anak SD diSurakarta. Jurnal Terpadu Ilmu Keehatan, Volume 5 (2) Tahun 2016: 110-237.http://jurnal.poltekkes-solo.ac.id

Istiqomah, S.,M.B Sudarwanto, dan E. Sudarnika(3) et al. 2016. Penambahan Boraks dalam Bakso dan Faktor PendorongPenggunaannya Bagi Pedagang Bakso di Kota Bengkulu. Jurnal Sain Veteriner,Volume 34 (1) Tahun 2016. Diunduh tanggal 10 Agustus 2020. http://jurnal.ugm.ac.id

Kholid, A. 2012. Promosi Kesehatan dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media dan Aplikasinya. Jakarta. Rajawali Pers

Laksmita, A.S.W., N.P Widayanti, dan M.A.F Refi.2018. Identifikasi Rhodamin B Dalam Saus Sambal yang Beredar Di Pasar Tradisional Dan Modern Kota Denpasar. Jurnal Media Sains Volume 2 (1) Tahun 2018: 8-13.http://jurnal.undhirabali.ac.id

Nuraini, S. 2016.Analisis KandunganBahan TambahanDilarang Pada Pangan JajananAnak Sekolah (PJAS) di Sekolah Dasar Kecamatan RajabasaKota Bandar Lampung. Jurnal Analis Kesehatan,Volume 5 (1) Tahun 2016: 490-493. http://ejournal.poltekkes-tjk.ac.id

Nurdin, N, dan U. Budi. 2018. Tinjauan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pada Makanan Jajanan Anak Sekolah. Jurnal Riset Kesehatan, Volume 7 (2) Tahun 2018: 85-90. Diunduh tanggal 31 Oktober 2019. http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id

Nurhamida, N. 2019. Kandungan Bahan Kimia Berbahaya pada Bakso di Kota Bogor Tahun 2015-2017 (Studi Kasus). Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB). Bogor

Paratmanitya, Y, dan V. Aprilia. 2016. Kandungan bahantambahan panganberbahaya padamakanan jajanan anak sekolahdasar di KabupatenBantul. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, Volume 4 (1) Tahun 2016: 49-55. Diunduh Tanggal 31 Oktober 2019. http://ejournal.almaataa.ac.id

Peraturan Badan Pengamanan Obat dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 Bahan Tambahan Pangan. 01 Juli 2019. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 723. Jakarta

Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 07 Tahun 2013 Larangan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Berbahaya. 29 Juli 2013. Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2013 Nomor 7. Kota Pekalongan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 Bahan Tambahan Pangan. 01 Maret 2012. Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 58. Jakarta

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2019 Kemanan Pangan. 26 Desember 2019. Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 249. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 6442. Jakarta

Radar Pekalongan. 2019. Produksi Mie Basah Berformalin Diungkap. Sabtu, 14 Desember 2019.

Rahayu, P.W, dan I. Susalit. 2018. Keamanan Pangan Kepedulian Kita Bersama. Bogor. PT Penerbit IPB Perss.

Rakes, S.P., R. Thiagesan, dan R. Ramachandran. 2017. A Point Source Outbreak of Acute Gastroenteritis among School Students in Kerala, India. Indian J Public Health 2017;61:302-4. Diunduh tanggal 05 Februari 2020. http://www.ijph.in.

Rofieq, A., E.P. Dewangga, dan M.H Lubis. 2017. Analisis Bahan Tambahan Pangan Berbahaya Dalam Jajanan Di Lingkungan Sekolah Menengah Atas Propinsi Jawa Timur Indonesia. Prosiding Seminar Nasional III Tahun 2017Universitas Muhamadiyah Malang “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”: 75-83. Malang, 29 April 2017. Diunduh tanggal 09 Oktober 2018.http://research-report.umm.ac.id

Sahani .W, dan J. Yuni. 2017. Kandungan Zat Pewarna Metanil Yellow pada Tepung Panir yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Makassar. Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Volume 17 (1) Tahun 2017: 56-59. Diunduh tanggal 10 Agustus 2020. http://journal.poltekkes-mks.ac.id

Sajiman, Nurhamidi, dan Mahpolah. 2015. Kajian Bahan Berbahaya Formalin, Boraks,Rhodamin B dan Methalyn Yellow pada Pangan Jajanan Anak Sekolah Di Banjarbaru. Jurnal Skala Kesehatan Volume 6 (1) Tahun 2015. Diunduh tanggal 10 Agustus 2020. https://ejurnalskalakesehatan-poltekkesbjm.com

Sharma, B., dan K. Satinder. 2015. Microbial Evaluation of Bottled Water Marketed in North India. Indian J Public Health 2015;59:299-301. Diunduh tanggal 05 Februari 2020. http://www.ijph.in.

Surati. 2015.Bahaya Zat Aditif Rhodamin B pada Makanan. Biologi SKL Volume 4 (1). Tahun 2015: 22-28. Diunduh tanggal 10 Agustus 2020. http://Jurnal.iainambon.ac.id

Surono, I.S., A. Sudibyo, dan P. Waspodo. 2018. Pengantar Keamanan Pangan untuk Industri. Yogyakarta. Penerbit Deepublish

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 Pangan. 16 November 2012. Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227. Jakarta

Wijaya, H., N.Mulyono, dan F.A.Afandi. 2018. Bahan Tambahan Pangan Pengawet. Bogor. PT Penerbit IPB Perss.

Yulisa, N.Y., E. Asni, dan M. Azrin. 2014. Uji Formalin pada Ikan Asin Gurami di Pasar Tradisional Pekanbaru. Jom FK Volume 1 (2) Oktober 2014. Diunduh tanggal 10 Agustus 2020. https://media.neliti.com

Zuraida, R., O. Saputra., Z. Sahli, dan A.Aprilia2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pedagang Jajanan Anak Sekolah Dasar terhadap Penggunaan Pewarna Metanil Yellow di Kecamatan Sukarame Bandar Lampung Tahun 2015. Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Volume 4 (1). Tahun 2017. https://juke.kedokteran.unila.ac.id




DOI: http://dx.doi.org/10.31941/pmjk.v10i1.1187

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 sujarwo sujarwo, Vita Nur Latif, Ardiana Priharwanti

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Journal Indexed by: